FATEK UG Gelar Kuliah Umum Arsitektur Nusantara “Jejak Warisan Arsitektur Austronesia”

Fakultas Teknik Universitas Gorontalo Gelar Kuliah Umum dengan mengankat tema : Arsitektur Nusantara “Jejak Warisan Arsitektur Austronesia di Sulawesi dan Tinggalan Arsitektur Benteng Kota Mas” kegiatan ini lahir dari ide Prodi Arsitektur yang dikerjasamakan dengan Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Utara.

Adapun pelaksanaan ini didasari oleh kesadaran sejarah peradaban terhadapap perkembangan arsitek sebab secara linguistik dan genetik, bangsa Austronesia menyebar ke seluruh wilayah daratan dan kepulauan Asia Tenggara hingga ke Madagaskar, Selandia Baru, Eastern Island dan Hawaii. Mereka memiliki kedekatan dalam kebahasaan dan bahkan kebudayaan. Malayo-Polynesia Barat merupakan salah satu sub kelompok keluarga bahasa Austronesia yang terletak di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sulawesi. Rumah – rumah vernakular dan tradisional merupakan hasil dari sebuah peradaban dan budaya lokal di wilayah ini. Sejatinya, arsitektur merupakan bahasa yang diimplementasikan dalam desain bentuk. Karena kedekatan bahasa dalam satu kelompok keluarga, kedekatan karakteristik arsitektural cenderung memiliki kemiripan. Pada prinsipnya arsitektur menyampaikan sebuah konsep pesan dalam desain, desain memiliki makna dan tanda (simbol) yang ditransmisikan dalam konsep ruang, konsep bentuk bangunan, dan langgam. Sebuah bangunan adalah artefak budaya atau konstruksi sosial, yang merupakan produk kolektif sebuah populasi yang memiliki konteks budaya, pola sosial, dan gaya hidup dari periode di mana bangunan dibangun.

Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gorontalo menyelenggarakan kuliah umum mengenai jejak-jejak warisan arsitektur austronesia yang ada di Sulawesi dan dimoderatori oleh bapak dosen Yohanes P. Erick A., S.T., M.Sc. yang merupakan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Gorontalo . adapun Pemateri dalam kegiatan kuliah umum ini antara lain Drs. Iksam, M.Hum yang merupakan Tim Ahli Cagar Budaya Provinsi Sulawesi Tengah dan juga bekerja di Museum Provinsi Sulawesi Tengah, selain itu pemateri kedua adalah Irna Septaningrum, S.S., M.Hum. yang merupakan Peneliti Balai Arkeologi Sulawesi
Utara.’Unjar Dr. Muhammad Ramdhan Olii, S.T.,M.Eng

Kegiatan kuliah umum ini juga dirangkaikan dengan kegiatan penandatanganan MoU antara Universitas Gorontalo dan Balai Arkeologi (BALAR) Sulawesi Utara, diharapkan kedepan UG dan Balar dapat menjalin kerjasama di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari berbagai kalangan baik dari dalam maupun luar kampus Universitas Gorontalo. Diharapkan dari kegiatan ini masyarakat dan mahasiswa dapat memahami lebih dalam mengenai sejarah dan arsitektur tinggalan Austronesia yang ada di Gorontalo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *